Kumpulan Puisi Rindu Dan Kerinduan Terbaru


Advertisement
Kumpulan Puisi Rindu Dan Kerinduan - Bicara soal rindu pastinya setiap manusia pernah mengalami yang namanya kerinduan, karena rindu merupakan ungkapan perasaan hati seseorang yang inggin bertemu baik itu pada teman,sahabat, keluarga  atupun kekasih. untuk itu  disini kami akan membantu anda lewat puisi sebagai ungkapan perasaan hati yang bisa anda ungkapakan disaat rindu atau kangen.

Adapun beberapa puisi yang akan kami sampaikan ini seperti puisi rindu buat kekasih,puisi rindu singkat,puisi rindu khalil gibran,puisi kerinduan yang mendalam,puisi rindu kekasih yang jauh,puisi kerinduan malam,puisi rindu islami,puisi rindu kekasih islami  yang semoga bisa mengobati rasa rindu atau kangen tersebut. untuk lebih jelasnya lagi yuk kita simak aja Puisi Rindu Dan Kerinduan di bawah ini.


Kepergianmu

Kepergianmu meninggalkan sejuta kenanganmu
Kepergianmu membawa separuh hidupku
Kepergianmu merantai jiwaku

Kehilanganmu tlah membuat kepiluan hati
Cinta tulusmu membelenggu jiwa dan nurani
Hingga tak berhasrat aku tuk mencari pengganti
Hilangmu menambah sesal dalam sanubari

Kini makin terasa kehilanganmu
Waktu seakan membunuhku dalam rindu
Di kesunyian hidupku kau
tebarkan aroma cinta dalam hatiku

Kekasih,,
entah dari mana aku harus memulai,,
entah dari mana aku harus mencari kesalahan,,
entah hakim mana yang harus aku sanding,,
entah langit yang mana yang harus aku tengok,,

Kekasih,,
kerinduan ini adalah kenormalan,,
perpaduan antara ambisi dan ketidak mampuan diri pada kenyataan,,
kerinduan ini adalah perjuangan yang telah selesai tapi masih riuh terngiang,,

Kekasih,,
kedalaman hati adalah keabsurban yang tak kan mampu aku ukur,,
layaknya koyakan yang pedih nan dalam lah kerinduan ini,,
hingga tak ada yang mampu aku sanding, terlebih sang waktu,,

Kekasih,,
jika waktuku habis dalam perbedaan,,
aku tak kan memilih tawaran surga dan tak kan kuhiraukan kutuknya neraka,,
aku kan memilihmu sebagai tebusan belenggu rindu,,

Kekasih,,
lihat aku yang makin cacat lusuh,,
lihat kondisiku sebagai bayaran yang tak kan pernah lunas,,
tebusan akan merindukanmu,,

Sayangku,, Inilah nyanyian Rinduku..
yang hanya ku Persembahkan Untukmu..
Asa ku yang selalu menanti kedatanganmu..
Rasa ingin bertemu akan sosokmu..

Pandangan matamu yang selalu menggodaku..
pancaran senyummu selalu menghiasi bayanganku..
Senyum dan tawa selalu menghiasi bibirmu..
Ku terpesona Kelembutanmu..
Ku terpesona akan Kasih sayang mu..

Rasa Rinduku yang Semakin Menggebu…
Sayang Aku Rindu Kamu…

Archa Kerinduan

Masih aku terpaku
Retak muka remuk raga
Merindukanmu seperti batu

Tatapan mata selalu di angan
Merajut rindu bergelayut
Menantimu seperti batu

Di hatiku terpendam
Bungkam dalam diam sang malam
Merindukanmu seperti batu

Hampa dalam bayang siang
Kosong dalam tenang malam
Merenungimu seperti batu

Puisi rindu

Ternyata ada aliran yang sangat deras dari hati ke seluruh jiwaku
Iyah, itulah rinduku…
Rindu untuk kekasihku disana
ingin segera kupulang menepikan rasa ini…
Karena Alirannya sudah memenuhi setiap sendiku,,
Aku takut ia akan menenggelamkanku

Tapi Tuhan, berkata lain…
Dia bukan kekasihku lagi,,
Maafkan aku hati, Rindu ini tidak menemukan tepiannya…

Akhirnya aku pulang untuk bekerja keras mengembalikan rindu ini ke hulunya,,
bekerja keras membongkar sulaman raut wajahnya yang dulu ku rajut di hatiku…

Jari-jari sepi belai aku..

Ku titipkan cerita ini pada bayu menerpa
Ku tebar rasa ini bersama dayu seruling gembala
Ku gantungkan asa ini di tepi lengkung bianglala
Dan bahkan..

Ku selipkan rindu ini dalam tumpuk bebatuan
Ku benamkan cinta ini dalam genang lautan
Ku simpan rindu ini dalam rumah pasir pantai
Hingga.. Lagi dan lagi..

Ku buat untai kerinduan ini sebagai dawai do’a
Ku dendang syair rindu ini menjadi kidung hati
Ku jadikan bias rindu ini untuk pelengkap sepi
Rinduku diujung sepi

Tetesan gerimis yang merinai,
dikelamnya langit senja.
Kulinangkan rindu diujung mata,
menari indahnya dipelupuk angan.

Raut bayanganmu nan manja,
menerpa ditiap sudut yang sepi.
Kulirihkan namamu didalam
kenang suaraku yang berharap.

Kasih lihatlah...
Lengkungan tujuh warna warni,
menghiasi langit usai hujan.
bagai bentang selendang mayang,
bertuliskan makna aksara rinduku.

Dan telah kucoba kirimkan pula,
bersama hembus bayu nan laju.
Berharap ia akan menepikan,
tentang rinduku yang terbata.

Sepenggal kerinduan

Bungaku yang telah pergi..
Kau pernah tumbuh di taman hati
Harum mu pun masih mewangi
Dan tercium sampai kini
Pertanyaannya tak habis disini

Tapi sampai kapan ini terjadi
Sampai kapan aku merindukanmu
Sampai kapan kau tetap segar mewangi
Dan tak menjadi layu di hatiku.. Di sini..

Jari-jari sepi belai aku..

Ku titipkan cerita ini pada bayu menerpa
Ku tebar rasa ini bersama dayu seruling gembala
Ku gantungkan asa ini di tepi lengkung bianglala
Dan bahkan..

Ku selipkan rindu ini dalam tumpuk bebatuan
Ku benamkan cinta ini dalam genang lautan
Ku simpan rindu ini dalam rumah pasir pantai
Hingga.. Lagi dan lagi..

Ku buat untai kerinduan ini sebagai dawai do’a
Ku dendang syair rindu ini menjadi kidung hati
Ku jadikan bias rindu ini untuk pelengkap sepi

Jika Ada Rindu..

Jika ada celah ruang rindu dalam dimensi relungku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada sisa waktu dalam kerinduanku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada gumpalan rindu dalam rongga dadaku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa

Jika ada satu cinta dalam lubuk sukmaku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Jika ada tumpukan rindu dalam beku heningku
Maka hanya kamu yang tahu untuk siapa
Dan jika benar dunia mengakui keberadaanku
Pun hanya kamu yang tahu untuk siapa

Aku merindukanmu

Sudut sepi, ketika itu..
Kembali aku merindukanmu, sangat rindu
Gundah, resah dan gelisah menari-nari di kalbu
Bercumbu dengan setumpuk rindu yang membelenggu
Masih ku ingat saat itu.. Ya saat itu
Saat kau bunuh aku dengan diammu
Namun.. Masih saja aku merindukanmu, sangat rindu

Kubangan hening kala itu..
Bayanganmu hadir dibibir ilusiku
Hadirkan sebersit senyum terindah milikmu
Senyum yang semakin memberatkan rinduku
Haruskah ku buang bayangmu itu?
Haruskah aku?
Ah.. Aku tidak dan tak akan mampu
Wahai engkau.. Dengan cara inilah aku mencintaimu

Kamar senyiku, saat itu..
Sayup-sayup ku ingat kembali kisahku
Kau tahu apa yang kutemukan? Cintamu, cuma itu
Cinta yang membuka mataku
Pula yang membuka hatiku
Dan dalam hatiku, aku melihatmu, bidadariku
Hingga takan bosan ku berbisik di telingamu
“Aku Merindukanmu”


Mungkin itu saja puisi rindu yang dapat kami sampaikan, semoga dapat menjadi salah satu ungkapan perasaan tentang kerinduan yang selama ini terpendam sekian dan terima kasih.

Advertisement